Jakarta, CNN Indonesia —
Menjual kopi keliling menjadi pekerjaan yang dilirik sebagian orang demi menyambung hidup di Jakarta.
Salah satunya Ali. Di tengah susahnya mencari kerja di ibu kota, pria berusia 37 tahun asal Tanah Abang ini memilih membangun usaha sendiri dengan menjadi penjual kopi keliling.
Bermodal Rp800 ribu, ia memulai usaha tersebut pada 2019 lalu.
“Jualan ini (aneka minuman sachet) dari 5 tahun yang lalu. Modalnya dulu sekitar Rp800 ribu, kebetulan ada sepeda (motor) sendiri jadi tinggal siapkan untuk dagangannya aja,” katanya kepada CNNIndonesia.com sambil menyuguhkan kopi, Selasa (23/4).
Ali mengaku menjadi pedagang Starling ‘Starbucks Kelililing’ memang memberikan penghasilan tak menentu baginya. Jika lagi beruntung, ia bisa membawa pulang Rp250 ribu.
Tapi kalau lagi sepi, ia hanya bisa mengantongi Rp180 ribu.
“Tergantung cuaca sama tempat mangkalnya,” tuturnya.
Meskipun demikian, ia tetap mensyukuri hasil itu. Paling tidak, ia bisa bertahan hidup di Jakarta dengan penghasilan seperti itu.
Segendang sepenarian dengan Ali, pilihan menjadi penjual kopi keliling juga diambil Majid (42).
Bermodal dana Rp2,5 juta, pria asal Bandung ini terjun ke bisnis ‘Starling’ sejak 2022 lalu.
Modal ia gunakan untuk membeli sepeda bekas Rp1,5 juta. Sementara itu sisanya ia pakai untuk mengisi dagangan. Setiap hari, ia menapaki jalanan ibu kota di kawasan Menteng dan Senen dengan sepeda demi berjualan.
Dari usahanya itu, Majid mengaku mendapatkan penghasilan minimal Rp100 ribu per hari.
“Tapi pernah dapat seadanya, Rp70 ribu. Yang lalu-lalu bisa minim 100 ribu ke atas,” katanya.
Sembari mengaduk pesanan, dirinya sempat menceritakan sedikit suka dan dukanya sebagai penjual minuman keliling.
“Sukanya pasti jualannya halal, dukanya nggak pulang kalau nggak nyampe target,” sebut Majid sambil menyiapkan minuman pembeli.
Penghasilan sama juga didapat Endra penjual Starling lainnya. Pria asal Gambir itu juga menjadi penjaja ‘Starling’ di ibu kota.
“Ada kopi, ada yang segar-segar (minuman sachet lainnya), sama rokok,” ujar Endra.
Ia menuturkan pendapatannya yang bisa menyentuh Rp200 ribu dalam sehari. Biasanya dia beroperasi di Menteng maupun Gambir.
“Dapatnya sekitar 200 ribuan, kadang lebih kalau di Gambir. Saya nyarinya di dekat stasiun sih mas,” lanjutnya.
(wlm/agt)